Mungkin beberapa dari Anda sudah mengenal yang namanya bearing dan mengetahui bentuknya. Hanya saja, tidak paham apa fungsi dari spare part tersebut dan bagaimana cara kerjanya dalam menjalankan mobil atau motor yang dipasangkannya.
Sebenarnya, bearing sendiri adalah fitur atau alat yang meliputi beberapa bola besi dengan ukuran yang kecil – kecil. Nah, bola – bola kecil tersebut juga biasa dikenal dengan namanya pelor. Lebih hebatnya lagi, rupanya alat ini tidak hanya ditemui di otomotif saja. Bearing juga dikenal dengan sebutan laher.
Alat ini juga biasa digunakan untuk beberapa alat elektronik, seperti mesin cuci, kipas angin hingga kursi pada dokter gigi. Fungsi utama dari adanya bearing yakni menghindari adanya gesekan dan friksi yang berlebihan pada dua lapisan metal. Dua lapisan metal tersebut merupakan alat yang digunakan agar alat lainnya bisa berputar.
Untuk motor dan mobil, alat ini digunakan agar resistensi yang ada pada mobil dan motor bisa dihilangkan. Pasalnya, bola – bola kecil pada bearing bekerja dengan cara berputar sesuai pada arahan dari motor berjalan.
Akibat kerusakan bearing
Sebenarnya, bearing sendiri sering luput dari perhatian pemilik mobil dan motor sehingga jarang sekali dilakukan perawatan. Padahal, alat ini sangat vital keberadaannya sebagai penentu keseimbangan akan laju motor itu sendiri. Nah, berikut ini beberapa kerusakan yang terjadi akibat spare part ini tidak dirawat dengan baik.
-
Keseimbangan laju kacau
Masalah pertama yang dihadapi adalah keseimbangan laju pada motor atau mobil akan sangat kacau. Bahkan, laju yang kencang akan sangat berakibat fatal, yakni kecelakaan.
-
Kerusakan komponen rem cakram
Perawatan tidak baik pada bearing juga akan mengakibatkan adanya kerusakan pada rem cakram. Hal ini dikarenakan adanya putaran roda yang tidak stabil.
-
Kerusakan seluruh bagian kendaraan
Akibat paling fatal karena perawatan tidak baik adalah kerusakan pada seluruh bagian kendaraan. Hal ini dikarenakan adanya getaran yang berlebihan di bagian roda. Getaran tersebut akan disalurkan ke seluruh bodi kendaraan.
Tips bearing tahan lama
Tentunya untuk membuat bearing tahan lama, haruslah dilakukan perawatan dengan baik. Namun begitu, sebagai pemilik kendaraan juga harus menghindari beberapa pantangan agar laher tetap bekerja sebagaimana mestinya.
-
Salah dalam pemasangan
Laher yang dipasang dengan cara tidak benar atau salah akan menyebabkannya mudah mengalami kerusakan. Tentunya, pemasangan salah akan membuat pukulan pada cincin luar dan dalam tidak seirama. Bahkan, clearance yang dimiliki leher tidak lagi merata. Dengan demikian, bola – bola kecil yang seharusnya berputar dengan baik menjadi rusak dikarenakan adanya gesekan yang tidak merata.
-
Kurangnya pelumas
Pemberian pelumas pada laher digunakan untuk mengurangi gesekan dan meredam panas. Tentunya, saat pergantian oli juga harus lebih teliti. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi gram atau kotoran pada oli tertinggal di dalamnya. Pasalnya, gram yang kotor akan memperpendek usia bearing. Alangkah baiknya, Anda memilih laher yang berkualitas untuk dipasangkan dalam mesin.
-
Beban awal yang berlebih
Saat pembelian laher baru, Anda harus sangat berhati – hati. Pilih ukuran yang benar – benar sesuai dengan yang ada pada cincin leher. Pemilihan ukuran yang salah akan mengakibatkan beban awal yang berlebih. Hal ini dikarenakan adanya pemasangan yang cukup dipaksakan.
-
Jalanan yang berlubang
Hal yang harus Anda ingat adalah beban yang ada pada roda pusatnya adalah laher. Maka dari itu, untuk menghindari kerusakan dari laher, hindari jalanan yang berlubang. Anda harus pintar – pintar memilih jalur. Pasalnya, jalanan berlubang akan menambah beban kerja pada bearing.
-
Kotoran atau air
Bagian laher yang berada di luar mesin, pastinya sering mengalami gram. Untuk menghindari adanya debu, kotoran atau air, pemasangan pelat besi atau karet harus dilakukan. Pasalnya, laher yang tidak tertutup dengan sempurna akan membuat kotoran mengendap dan mengganggu kerja dari laher tersebut.
-
Beban berlebih
Sangat disarankan untuk memilih ukuran bearing yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, beban topang ditambah beban putar berlebihan dan tidak sesuai dengan kekuatan yang dimiliki laher akan mengakibatkan laher cepat mengalami kerusakan.